Tak Sanggup Menahan Rasa Sakit, Seorang Lansia Menghakiri Hidupnya Dengan cara Gantung Diri Rabu, 04/05/2022 | 09:30
Foto : Petugas Polsek Bebandem saat melakukan olah TKP, (Dok. Polsek Bebandem)
KARANGASEM, BALI - Entah apa aksi nekat seorang lansia bernama Nyoman Pasek (79) diduga tega mengakhiri hidupnya karena sudah tidak kuat menahan rasa sakit akibat penyakit batu ginjal yang sudah diderita sejak lama, sehingga membuat depresi dengan cara gantung diri di sebuah pohon melinjo di wilayah Banjar Dinas Pengawas, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Selasa (03/05/2022) sore.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Gede Wirya, menjelaskan bahwa awalnya korban Nyoman Pasek menyuruh istrinya Ni Made Rai untuk pergi ke kebun salak miliknya terlebih dahulu. Korban mengaku akan menyusul.
Tapi setelah ditunggu cukup lama di kebun salak, korban tak kunjung datang. Kemudian istri korban memutuskan untuk pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, korban ternyata belum pulang. "Korban sempat ditunggu oleh istrinya di rumahnya, tapi ditunggu sampai sore ternyata korban juga tak kunjung datang, akhirnya korban dicari oleh istrinya ke kebun salak," kata Gede Wirya kepada awak media.
Lebih lanjut Gede Wirya mengatakan, dalam perjalanan menuju kebun, setelah berjalan beberapa meter dari rumahnya, Made Rai melihat korban sudah dalam posisi tergantung pada pohon melinjo yang berada di kebun milik korban yang berjarak kurang lebih 100 meter dari rumahnya.
Melihat kejadian tersebut, Made Rai kemudian memanggil anaknya untuk membantu menurunkan korban bersama dengan kerabat terdekat. Setelah tubuh korban berhasil diturunkan, korban kemudian dibawa pulang ke rumah. "Saat korban pertama kali ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Bebandem, tidak ada ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Korban dipastikan meninggal dunia murni karena gantung diri.
"Dari hasil keterangan para saksi, korban diduga kuat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena sudah tidak kuat menahan rasa sakit akibat menderita penyakit batu ginjal sejak lama yang membuat korban sering depresi. Sehingga pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.
Dalam pemberitaan ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala yang serupa dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.(Ril)