Tangkap DPO Kasus C3, Kanit Resmob Polda Tertancap Tombak Diperut, Ini Kronologisnya Rabu, 11/05/2022 | 11:24
Foto : Kanit Resmob tertancap tombak di RSUD Raden Mattaher Jambi (dok.jamberita)
JAMBI - Kanit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi AKP Silaen harus dilarikan ke RSUD Raden Mattaher setelah ditombak Taufik Hardiansyah alias Taufik Galing (32).
Taufik Hardiansyah merupakan buronan terkait sejumlah kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatasan (curat). Taufik sendiri tewas setelah ditembak oleh petugas kepolisian yang melakukan penangkapan.
Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Kaswandi Irwan menjelaskan, Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 18.00 WIB, pada Selasa (10/05/2022), di kediaman Taufik di wilayah Tanjung Pasir, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.
Pihak kepolisian mendapat informasi jika Taufik tengah berada di kediamannya. Menindaklanjuti informasi itu, tim gabungan dari Resmob Polda Jambi, Opsnal Polresta Jambi, Polres Batanghari, dan Polres Muarojambi langsung mendatangi kediaman Taufik.
“Di TKP, pelaku (Taufik, red) yang telah mengetahui kedatangan polisi sempat berteriak, ‘silakan tangkap, saya sudah siap. Saya akan melakukan perlawanan’. Tim lalu mengepung kediaman pelaku,” kata Kaswandi kepada awak media saat berada di RSUD Raden Mattaher Jambi, pada Selasa malam.
Kaswandi menambahkan, AKP Silaen yang saat itu memimpin penangkapan, langsung masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota. Namun pelaku yang sudah menunggu di dalam rumah, langsung menombak AKP Silaen.
“Anggota kita, AKP Silaen posisinya di depan, karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi (anti peluru, red), tapi ditusuknya di perut kiri. Tusuk menggunakan tombak ikan,” katanya.
Setelah AKP Silaen ditombak, anggota yang berada di belakangnya lantas mengambil tindakan tegas terukur terhadap pelaku.
Dikatakan Kaswandi, anggota melepaskan tiga tembakan ke arah dada yang menyebabkan pelaku tewas. “Terkait kejadian ini, sudah kita berikan pengertian kepada keluarga pelaku. Kita sampaikan apa adanya. Tindakan tegas diambil karena tindakan pelaku juga beresiko terhadap anggota lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kaswandi mengatakan, AKP Silaen juga sempat mengalami kritis. Bahkan saat dilarikan ke rumah sakit tombak masih menancap di badannya. “Alhamdulillah sudah dioperasi, tapi dibius total 24 jam,” tuturnya.
Taufik Hardiansyah alias Taufik Galing merupakan DPO (daftar pencarian orang) terkait 11 kasus curas maupun curat di sejumlah wilayah.
“Ada 11 TKP. Enam TKP curas di wilayah Polres Batanghari, dua TKP di Polresra Jambi masing-masing satu curas dan satu curat, serta tiga TKP di Muarojambi,” pungkasnya.