Team Reaksi Cepat TAGANA Pelalawan Kecewa, Transportasi Terhalang, Daud : Mereka Saling Lempar Sabtu, 18/06/2022 | 14:38
Foto : Sekertaris TAGANA Pelalawan, M. Daud
PELALAWAN - Team Reaksi Cepat Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Pelalawan terhalang dalam pelaksanaan pencarian korban terkaman buaya di Bandar petalangan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, pada Jumat (17/06/2022).
M. Daud selaku sekretaris TAGANA Pelalawan menjelaskan, "alasannya adalah Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan tidak memberi dukungan penuh kepada team Tagana sehingga team gagal turun ke TKP untuk melakukan pencarian korban tadi malam," ujarnya.
Lebih lanjut Daud menjelaskan hal tersebut terjadi dikarenakan transportasi yang di tahan oleh pihak Dinas.
"Transportasi selalu di tahan oleh Kabid tersebut padahal kami sudah menelepon untuk melakukan koordinasi kepada Kabid, namun Kabid melemparkan ke Kepala Dinas. Sedangkan setelah kami koordinasi dengan Kepala Dinas, kamipun di lempar lagi ke Kabid. Jadi mereka saling lempar," jelas Daud
Ditambahkan H. Ardianto. SE selaku Ketua TAGANA Kabupaten Pelalawan, saat di hubungi awak media membenarkan bahwa mereka mengalami kendala saat hendak mengevakuasi korban. " Jadi itu memang kendala yang di hadapi team reaksi cepat untuk bergerak ke TKP, apabila ada musibah-musibah yang terjadi," ungkap Ardianto
Ia berharap kepada Dinas terkait untuk memberikan dukungan setiap pergerakan mereka.
"Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari dinas terkait untuk kelancaran pada saat team hendak melakukan evakuasi." Tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pelalawan Erwin Rommel mengatakan, "sebenarnya itu sudah kewenangan Kabid, jadi Kabidlah yang bergerak, nggak mungkin semuanya lewat saya kan?" kata Kadis kepada awak media Sabtu (18/06/2022).
"Kemaren saya telepon juga ketuanya, dan saya sudah bilang, setiap pemakaian mobil, ketualah yang meminjam tapi ngga diangkatnya, jadi ketua TAGANA lah yang berhubungan dengan kepala bidang saja. Karena itu kan mobilnya sudah saya serahkan ke Bidang, nah bidangnya yang membawahi TAGANA, ya seharusnya kan saya nggak sampai ikut campur ke situ," pungkasnya.
Erwin menjelaskan bahwa alat transportasi adalah asetnya dinas, jadi standby nya di Dinas.
lebih lanjut Erwin mengemukakan bahwa Team TAGANA salah pengertian dalam menanggapi hal itu. "Salah pengertian aja sebetulnya. Supaya lebih tertib kan itu seharusnya ketua TAGANA lah yang menyampaikan ke Kabid gitu. Soalnya kan TAGANA organisasi dan bukan perorangan,jadi setiap kegiatan itu harus diketahui oleh ketua. Jadi dalam hal ini sebaiknya ketua yang menyampaikan, atau minimal memberi tahu. Intinya Miskomunikasi," terangnya. (DR)