Kades Herman Geram dan Bantah Soal Pemberitaan Perihal Sungai Kiab Jaya Rabu, 02/02/2022 | 10:35
Foto : Kepala Desa Kiab Jaya Herman dan foto saat di lokasi sungai gingging pihak LSM bersama anggota Polsek Seikijang dan bhabinkhatibmas kiab jaya pada 28 Januari 2022
PELALAWAN - Kepala Desa Kiyab Jaya mendapat kabar bahwa ada pemberitaan perihal tercemarnya Sungai Kiab Jaya, Kecamatan Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau yang di beritakan oleh salah satu media besar di Riau. Terkait pemberitaan yang sudah terbit pada selasa 01 Februari 2022 pukul 14:01 WIB Kades Kiab Jaya Herman angkat bicara.
Kepala Desa Kiyab Jaya Herman mengatakan bahwa isi berita tersebut tidak sesuai fakta dengan apa yang ia ungkapkan ketika ia diwawancarai / dikonfirmasi oleh pihak media tersebut.
"Itu sudah saya baca beritanya, apa bahasa mereka ini?," tanyanya geram kepada awak media.
Lebih lanjut Herman menjelaskan memang ada wartawan dari Pekanbaru datang ke kantor saya, kata mereka dari salah satu media.
"Saya tidak tahu siapa namanya, mempertanyakan masalah limbah di sungai Kiab Jaya itu, saya juga sampaikan sewaktu tanggal 24 saya hadir di sana bersama Humas dan wartawan, saya jelaskan sama mereka (red.media) memang benar diminum sama humas air sungai itu dan tidak terjadi apa-apa, tapi saat disuruh minum air sampel yang di ambil oleh wartawan busernews24.com itu dia tidak mau," ucapnya.
Pada saat itu air memang sudah berubah lebih terang ketika awak media ini datang kembali bersama Humas dan Kades.
"Lalu dia bertanya lagi menurut pak wali apakah itu karena limbah? saya jawab lagi saya tidak bisa menerka - nerka persoalan limbah itu karena masalah limbah itukan bukan sekali dua kali, sudah sering dilakukan oleh PT SISL kata saya. Dan masalah itu sudah sampai ke ketua DPRD, GAKKUM, begitulah saya ceritakan kepada dia sama seperti yang saya sampaikan kepada yang lain," kata Herman.
Saat awak media bertanya perihal ia yang telah menelepon Kapolsek dan ikut langsung turun ke lokasi pada tanggal 28 Januari 2022 seperti yang di beritakan media lain ia pun dengan lantang membantah pernyataan itu.
"Tidak ada," tegas Herman.
Berulang kali awak media ini mempertanyakan hal tersebut ia tetap dengan tegas membantah.
"Tidak ada, itu tidak ada. saya tidak ada mengatakan hal itu, dia hanya minta konfirmasi seputar tanggal 24 itu, sewaktu humas minum air itu, dan bertanya kalau menurut bapak masalah ikan mati itu karena apa, saya jawab bahwa saya tidak bisa menerka - nerka, sesuai berita yang sudah terbit sebelumnya, karena setiap wartawan yang bertanya jawaban saya ya seperti itu. Saya bilang sama dia bisa jadi dari limbah dan bisa jadi dari oknum masyarakat yang sengaja meracuni," kata kades menceritakan saat ia di wawancarai media lain itu.
Memastikan kembali atas pernyataan bahwa Pak Kades yang telah menelepon pihak Polsek dan turun langsung bersama Polsek ke lokasi seperti yang media lain beritakan, awak media ini pun mengulang pertanyaan tersebut dan dengan lantang ia menyatakan bahwa ia tidak pernah berkata seperti itu.
"Saya kan tahunya dari pihak Abang (busernews24.com) yang datang kerumah saya, dan bukan saya yang nelepon Kapolsek," terangnya kepada awak media ini dengan suara khasnya yang serak.
Pada saat itu awak media ini memang mendatangi langsung kediaman kades karena pada saat ditelepon tidak diangkat, sehingga awak media ini memutuskan untuk datang langsung kerumahnya dan pada saat itu ia baru bangun tidur dengan kondisi badan kurang sehat.
Hal senada juga di sampaikan oleh LSM PROJAMIN Nila Hermawati, SH bahwa pada saat itu ia turun langsung atas laporan masyarakat bersama awak media ini, Kapolsek dan masyarakat setempat.
"Waktu itu saya yang langsung menelpon Kapolseknya, tapi pada saat itu beliau tidak ada di tempat jadi beliau menurunkan anggotanya," ujar Nila.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Seikijang AKP Mulian Dony, SH mengatakan, yang menghubungi saya bukanlah Kades tapi yang menghubungi saya waktu itu dari pihak LSM.
"Namanya saya lupa itu, jadi langsung saya turunkan anggota saya dan anggota Intel hari itu juga. Kalau masyarakat teraniaya kan polisi harus hadir ditengah - tengah masyarakat," ujarnya. (Ded)