Mahasiswa KKN kelompok 9 Universitas Abdurrab Pekanbaru Gelar Penyuluhan atasi Stunting melalui DAHSAT Jumat, 19/08/2022 | 17:43
Kelompok 9 Universitas Abdurrab Pekanbaru Gelar kegiatan penyuluhan dalam mengatasi persoalan kasus gangguan pertumbuhan pada anak (Stunting) melalui "DAHSAT". (Foto : Ramli)
PEKANBARU - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Cerdas Kelompok 9 Universitas Abdurrab Pekanbaru Tahun 2022 menggelar kegiatan penyuluhan dalam mengatasi persoalan kasus gangguan pertumbuhan pada anak (Stunting) melalui "DAHSAT".
Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempatan di Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang diketuai oleh Dedy Aprianto Tampubolon dan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Sartika Siagian, Jum'at (19/08/2022).
Disampaikan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dewi Sartika Siagian bahwa, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan stunting yakni, mahasiswa melakukan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) bersama Kader dan orang tua dari balita, khususnya balita yang terdiagnosa Stunting.
"Kegiatan ini kita lakukan selama 23 hari dimulai dari 1 Agustus 2022 sampai 23 Agustus 2022. Dan kegiatan ini merupakan suatu inovasi dalam mendukung Program Pemerintah yakni melalui "DASHAT" diantaranya, pendampingan kader Posyandu dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada dan dilanjutkan praktik langsung pada saat pelaksanaan di beberapa Posyandu. Dan Kegiatan ini juga akan dilakukan secara berkesinambungan dengan harapan informasi dapat langsung diterapkan oleh kader," tuturnya.
"Kegiatan juga disusun oleh mahasiswa KKN bersama pihak pemangku kepentingan sedemikian rupa, berurutan dengan harapan materi yang sudah disampaikan itu dapat langsung diaplikasikan," ujar Dewi Sartika Siagian lagi.
Selain itu, menanggapi hal tersebut Kader Posyandu Teratai Kelurahan Bambu Kuning Ibu Martini juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Para Mahasiswa Kelompok 9 KKN Universitas Abdurrab Pekanbaru yang telah memberikan Kontribusi besar untuk para Kader. Dan masyarakat pada umumnya, terutama dalam hal mengatasi Stunting di Kelurahan Bambu Kuning, salah satunya pendampingan Kader Posyandu, Penyuluhan Kesehatan, Mengembangkan ilmu dan lainnya.
"Alhamdulillah, terimakasih banyak atas ilmunya yang telah diberikan untuk masyarakat kami, Insya Allah ini semua sangat bermanfaat untuk kami kedepannya bisa berkembang lebih baik lagi,” ujarnya bersamaan penyampaian dari Lurah Bambu Kuning.
Sementara itu, Ketua Kelompok Dedy Aprianto Tampubolon juga menyampaikan Perlu digaris bawahi bahwa, kondisi Stunting tidak hanya secara estetik badan pendek saja, namun kondisi ini sangatlah berkaitan dengan kemampuan berfikir. Kondisi anak Stunting, Susunan Syaraf otak tidak dapat berkembang optimal, sedangkan otak sebagai pengatur kerja tubuh.
"Bisa kita bayangkan, jika otak tidak berkembang dengan baik maka perintah yang disampaikan ke seluruh tubuh tidak akan tersampaikan dengan baik, akibatnya tubuh akan tumbuh tidak optimal sesuai dengan usianya," terang Ketua, Dedy Tampubolon.
Lebih lanjut, Dedy juga mengatakan bahwa stunting adalah menjadi PR bersama."Kita putus mata rantai stunting dari berbagai arah melalui Program yang dibentuk oleh Mahasiswa kelompok 9 KKN Universitas Abdurrab Pekanbaru dengan nama “DAHSAT" ini. Salam mahasiswa KKN cerdas, cegah stunting indonesia bangkit," tegasnya.(RL/HD)