BENGKALIS - Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Bengkalis Asep Setiawan menanggapi informasi yang beredar terkait keberadaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan sistem rekrutmen tenaga kerja yang di laksanakan oleh PT. Surya Dumai Agrindo (SDA) beberapa waktu yang lalu.
"Beberapa waktu yang lalu saya di jumpai teman-teman dari LSM, organisasi dan tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Bukit Batu untuk berdiskusi terkait rekrutmen tenaga kerja oleh PT. Surya Dumai Agrindo yang dinilai tidak transparan," ujar Asep Setiawan yang akrab di sapa Wawan.
"PT. Surya Dumai Agrindo yang beroperasi di Kecamatan Bukit Batu ini seyogyanya bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitarnya. Salah satunya adalah memberikan kesempatan pekerjaan bagi putra putri daerah ini" tambahnya
"PT. SDA dalam merekrut tenaga kerja mestinya secara transparan dan mengutamakan anak daerah dalam rekrutmen tenaga kerja di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang sudah mereka bangun. Jangan sampai putra putri daerah ini hanya jadi penonton saja." Ujarnya.
"Jika Perusahaan tidak memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan, dan dengan diam-diam memasukkan pekerja, itu artinya mereka telah mengangkangi undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan Perda 04 tahun 2004 pasal 3 ayat 1 dan 2 yang jelas berbunyi bahwa perusahaan harus menginformasikan atau melaporkan lowongan kerja dan kebutuhan tenaga kerja minimal 90 hari.
Sebelumnya perda 04 tahun 2004. Pada pasal 7 ayat 7 juga jelas mengatakan perusahaan wajib mempekerjakan tenaga kerja lokal 5 thn pertama sebanyak minimal 50% dan 5 tahun kedua minimal 75%." Jelas Wawan.
Karena itu kami akan melayangkan surat kepada PT. SDA untuk mempertanyakan hal ini dan kami juga menghimbau ke pihak PT. SDA untuk mematuhi dan melaksanakan perda 04 tahun 2004. Mulai dari persentase tenaga kerja lokal dan informasi lowongan pekerjaan.
"Kami tidak anti investasi, namun perusahaan harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku serta menghormati kearifan lokal yang ada di Bukit Batu ini." Tutup Wawan.
Saat dikonfimasi pihak PT SDA melalui via seluler oleh awak media ini, namun belum tersambung hingga berita ini diterbitkan.(RL)