PEKANBARU - Suasana di Auditorium FH Universitas Islam Riau (UIR) pagi tadi, Kamis, (29/02/2024), cukup ramai. Namun, jejeran bangku di ruangan yang luasnya hampir seperempat lapangan bola kaki itu tidak terisi semua. Hanya lima baris dari depan diduduki pengunjung.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengagendakan pelantikan Andri Alatas yang terpilih sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pekanbaru periode 2024-2028 menggantikan Andi Wijaya.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum YLBHI M. Isnur, didampingi Andi Wijaya. Dilanjutkan dengan pembacaan sumpah oleh Andri Alatas selaku Direktur LBH Pekanbaru yang baru.
Andi Wijaya dalam sambutannya mengharapkan adanya estafet kepemimpinan di LBH Pekanbaru akan memberikan penguatan lembaga yang lebih baik. “Saya harapkan direktur dan jajaran pengurus yang baru ini akan lebih dekat, selalu hadir dan tanggap terhadap berbagai isu publik. Saya harapkan akan dapat menguatkan pendampingan lembaga kepada rakyat. Karena LBH masih sangat dibutuhkan bagi rakyat pencari keadilan, masyarakat yang tertindas,” katanya.
Andi Wijaya yang telah bergabung di LBH Pekanbaru sejak 2014 lantas menuturkan pengalamannya selama memimpin lembaga itu selama empat tahun.
Ketua YLBHI M. Isnur yang hadir dan melantik, menyampaikan persoalan yang dihadapi LBH Pekanbaru ke depan akan semakin berat. Terutama masalah demokrasi yang saat ini dirasakan seolah kembali ke demokrasi sebelum reformasi 1998.
“Tantangan yang akan dihadapi adalah persoalan demokrasi kita. Persoalan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Yudisial (KY), hingga Mahkamah Konstitusi (MK) akan menjadi tantangan bagi LBH ke depan,” ujar Isnur.
Ia berharap LBH bisa dan berani menghadapi tantangan berat tersebut.(Sugi)