Remaja SMP Tewas Diduga Terseret Ombak di Pantai Rio Afulu Nias Utara Senin, 01/04/2024 | 13:11
Foto : Koban setelah ditemukan oleh Kel. bersama masyarakat
GUNUNGSITOLI - Seorang Remaja berstatus sebagai Pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Afulu Kabupaten Nias Utara berinisial Bona Zebua (15) Tewas tenggelam pada saat mandi Laut sekitar Pantai Rio (Tempat Tambatan Perahu) di Desa Faekhuna`a, Kecamatan Afulu Kabupaten Nias Utara Pada Munggu, (31/03/2024).
Atas kronologis tersebut Kapolsek Lahewa Iptu Sugiabdi, SH melalui Kasi Humas Porles Nias Iptu Osiduhugo Daeli via Telepon Seluler membenarkan kejadian tersebut.
"Informasi tenggelamnya seorang pelajar tersebut kita dapatkan informasi melalui Media Sosisal beberapa saat setelah kejadian, sehingga kita mencari kebenaran Informasi tersebut dan dari informasi yang kita dapatkan dari beberapa saksi serta Keluarga Korban mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi hari Minggu, 31 Maret 2024 Sekitar Pukul 15.30 WIB," jelasnya.
Iptu Osiduhugo Daeli mengatakan kejadian tersebut berawal pada saat Korban berenang bersama warga lainnya di Lokasi Pantai Rio (Tambatan Perahu) dan Korban berenang di dekat pertemuan Arus Air Laut yang akan masuk ke Lokasi Tambatan Perahu dengan kedalaman diperkirakan sekitar 3 Meter, kemungkinan korban tidak mengetahui situasi di dekat Tambatan Perahu tersebut bahwa jika ombak datang, arus sangat kencang dan berputar membentuk seperti "Palung Laut", sehingga pada saat ombak datang Korban kewalahan dan tidak mampu berenang melawan derasnya arus, sehingga Korban tenggelam di sekitar lokasi tersebut, dan warga yang berada di sekitar Lokasi mengetahui kejadian tersebut, ”Ujar Iptu Sugiabdi melalui Humas Iptu Osiduhugo Daeli.
Kapolsek Lahewa menambahkan bahwa masyarakat dan keluarga sempat berupaya memberikan pertolongan pencarian di sekitar pantai akan tetapi tidak berhasil sampai akhirnya korban ditemukan tidak jauh dari lokasi dalam keadaan meninggal dunia.
Ama Riki Zalukhu mewakili keluarga menyampaikan bahwa pihak keluarga menerima kejadian tersebut dengan lapang dada karena kejadian tersebut murni kelalaian korban dan mungkin sudah kehendak Tuhan sehinga tidak bersedia dilakukan autopsi, “Kami ikhlaskan kepergian korban, dan mungkin sudah kehendak Tuhan” ujar Ama Riki Zalukhu.
Untuk diketahui bahwa keluarga korban berasal dari Kecamatan Alasa dan sudah lama berdomsili di Desa Faekhu Na`a Kecamatan Afulu, sehingga tidak lama setelah korban disemayamkan di rumah keluarga selanjutnya korban dibawa ke kampung asal orang tua di Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara. (Agus T. Daely).