Tragedi Ledakan Kapal Jukung di Sungai Musi, Duka yang Terulang Selasa, 02/04/2024 | 06:35
Foto : Situasi saat terjadi ledakan
PALEMBANG – Suasana malam yang seharusnya tenang di sekitar Sungai Musi, Palembang, tiba-tiba terusik oleh suara dentuman keras yang ternyata berasal dari ledakan sebuah kapal jukung. Senin (01/04/2024)
Camat SU 1 Palembang, Mukhtiar Hijrun, S.STP., membenarkan bahwa insiden tragis tersebut terjadi di perairan Sungai Musi, menambah catatan kelam di sungai yang telah sering menjadi saksi insiden-insiden tragis.
"Kapal yang meledak tersebut adalah tongkang Bintang Kejora yang sedang melakukan pengisian bahan bakar minyak di sebuah kios milik Toni, di kelurahan 4 Ulu. Kejadian ini menyebabkan kepanikan di antara warga sekitar, yang mana salah satu dari mereka terjun ke Sungai Musi akibat terdesak oleh panasnya api yang menjalar," terangnya.
Saksi mata kejadian, Susilawati (47), warga sekitar, menuturkan, "Saya mendengar suara ledakan sekitar pukul 21.20 WIB malam tadi. Ketika saya keluar rumah, saya lihat langsung kapal tongkang sedang terbakar di Sungai Musi." Cerita serupa juga disampaikan oleh Madi (37), yang menyebutkan bahwa kapal tongkang tersebut sempat bersandar di kawasan itu untuk mengisi bahan bakar minyak di kios apung.
Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban akibat insiden ini. Identitas korban yang terjun ke sungai juga masih belum dapat dipastikan. Tim evakuasi berjuang keras untuk mengatasi kobaran api yang terus membesar, sementara pihak berwenang tengah berusaha keras untuk menangani situasi dengan cepat dan tepat.
Kecemasan juga meningkat di kalangan warga sekitar mengingat lokasi kebakaran kapal tongkang ini dekat dengan kios BBM apung yang sebelumnya juga mengalami kebakaran serupa. Insiden ini mengundang kekhawatiran akan keselamatan pengisian bahan bakar di kios-kios apung dan transportasi di Sungai Musi.
Kombes Pol DR Harryo Sugihhartono selaku Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Palembang mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran berasal dari kapal jukung itu sendiri.
Menurut keterangan dari Harryo, peristiwa ini berawal ketika kapal jukung sedang melakukan pengisian BBM di SPBB Apung pada sore hari Senin. Setelah SPBB tersebut tutup, kapal jukung masih berada di lokasi.
Kapal tersebut membawa empat ABK termasuk Dedi, Krisna, dan Endut. Pukul 20.30 WIB, terdengar ledakan hebat di sekitar perairan SPBB Apung.
Setelah waktu Maghrib, SPBB Apung ditutup, kemudian sekitar pukul 20.30 WIB terjadi ledakan di sekitar TKP. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kita menemukan percikan api dari kayu dan jangkar yang meledak, hingga kayu dan jangkar tersebut terlempar ke SPBU."
"Kami masih melakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab pasti dan titik awal ledakan ini," jelas Kombes Pol Harryo Sugihhartono kepada awak media pada Senin malam. (Manda)