Polemik Iuran Tapera, Mahfud MD : Hitung-hitungannya Tidak Masuk Akal Sabtu, 01/06/2024 | 12:23
Foto : Mahfud MD (tangkapan layar)
JAKARTA - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD meminta pemerintah mendengarkan suara publik tentang iuran Tapera sebesar tiga persen dari gaji atau upah. Mahfud menilai dari hitung-hitungan antara pendapatan dengan potongan iuran tersebut tidak masuk akal seorang pekerja mendapatkan rumah.
“Kalau tidak ada kebijakan jaminan betul-betul akan mendapat rumah dari Pemerintah bagi penabung, maka hitungan matematisnya memang tidak masuk akal,” tulis Mahfud di akun X miliknya, Kamis, 30 Mei 2024.
“Orang yang mendapat gaji Rp 5 jt/bln kalau menabung 30 thn dgn potongan sekitar 3%/bulan hanya akan sekitar Rp 100 jt. Untuk sekarang pun Rp 100 jt takkan dapat rumah apalagi 30 tahun yang akan datang,” terangnya.
Ia menjelaskan, nilai tersebut tetap tidak akan cukup untuk membeli rumah meski ditambah dengan bunga simpanan iuran.
“Untuk orang yang gajinya di atas Rp 10 jt pun dalam 30 tahun akan terkumpul hanya sekitar Rp 225 jt. Ini pun pada 30 tahun yang akan datang sulit dapat rumah. Sekarang pun sulit dapat rumah dengan uang Rp 225 jt,” jelasnya.
Sementara untuk pekerja yang bergaji Rp15 juta, Mahfud mengatakan lebih baik untuk mengambil KPR (Kredit Perumahan Rakyat).
“Apa ada kebijakan yang menjamin para penabung utm betul-betul dapat rumah? Penjelasan tentang ini yang ditunggu publik,” ucapnya.(Gom)