2 Orang Sebelum Dieksekusi Mati di Arab Saudi, Ini Permintaan Orang Tuanya Sabtu, 19/03/2022 | 15:13
Foto : Ilustrasi
CIREBON - Dieksekusi mati di Arab Saudi karena kasus pembunuhan, permintaan terakhir Nawali Hasan Ihsan alias NHI (47) ke putri bungsunya tak bisa terlaksana.
NH dieksekusi mati oleh otoritas Arab Saudi karena menghabisi nyawa sesama warga negara Indonesia (WNI) pada tahun 2011 silam. Kakak ipar Nawali, Sandi (61), mennjelaskan permintaan terakhir dari adik iparnya itu yang kerap diungkapkan saat berkomunikasi dengan keluarga melalui telepon.
Menurut dia, dalam obrolan di telepon itu Nawali yang telah ditahan sejak 2 Juni 2011 tersebut kerap menyampaikan keinginannya dijenguk oleh kedua putrinya. “Permintaan itu sudah disampaikan ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang mendampingi adik ipar saya selama menjalani persidangan,” kata Sandi saat ditemui di kediamannya di Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Kamis 17 Mater 2022 malam.
Ia mengatakan, permintaan terakhir itu dikarenakan Nawali belum bertemu putrinya sejak berangkat ke Arab Saudi pada 2005 silam. Bahkan, kala itu putri keduanya yang kini duduk di kelas 2 SMP baru tiga bulan dikandung istri Nawali dan hingga kini belum pernah bertemu secara langsung.
Pihaknya mengakui, Kemlu RI memberikan respons positif untuk mewujudkan keinginan Nawali dan mendatangi rumahnya pada bulan lalu. “Perwakilan kemlu datang ke rumah meminta berkas kedua putri Nawali untuk menjenguknya di tahanan Arab Saudi,” ujar Sandi yang matanya tampak berkaca-kaca.
Namun, hingga akhir hayatnya Nawali belum sempat bertemu langsung dengan putri keduanya karena telah dieksekusi pada Kamis 17 Maret 2022 pagi waktu Jeddah.
Perwakilan Kemlu RI dan SBMI saat mendatangi rumah Nawali di Desa Gombang. Sandi menyampaikan, pada mulanya keluarga tidak mengetahui bahwa Nawali telah dieksekusi hingga perwakilan Kemlu RI datang ke rumahnya. Sebab, perwakilan Kemlu RI menghubungi keluarga untuk mengurus berkas kedua putri Nawali untuk berangkat ke Arab Saudi menjenguk ayahnya. Kami sangat syok karena kemlu menyampaikan kabar itu (eksekusi Nawali),” kata Sandi sambil sesekali mengusap matanya menggunakan lengan kanan dan kirinya secara bergantian.
Karenanya, pihaknya berharap, keinginan terakhir Nawali dapat diwujudkan pemerintah Indonesia, khususnya Kemlu RI. Minimalnya, kedua putri Nawawi bisa mengunjungi tempat peristirahatan terakhir ayahnya meski tidak dapat bertemu secara langsung. “Kami sangat berharap kedua ponakan saya bisa diajak ke pusara ayahnya, meski hanya bisa melihat nisannya dari jauh,” ujar Sandi.
Tak komunikasi hampir 20 tahun
Sementara itu, satu TKI lainnya yang juga dieksekusi mati di Arab Saudi ialah Agus Ahmad Arwas (AA), warga Sukabumi, Jawa Barat. Orang tua AA, Empud mendapat kabar bahwa sang anak sudah dieksekusi otoritas Arab Saudi. Kabar bahwa AA telah dieksekusi mati oleh otoritas Arab Saudi membuanya kaget.
Pasalnya, AA disebut sudah cukup lama tak berkomunikasi dengan keluarganya yang tinggal di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
Orang tua AA, Empud mengatakan, pihak keluarga telah kedatangan dari Kemenlu pada Kamis membawa kabar anaknya sudah dieksekusi mati di Arab. “Bawa kabar bahwa dia sudah dieksekusi katanya,” ujarnya dilansir dari Tribunjabar.id di rumahnya, pada Jumat (18/03/2022).
Ia mengatakan, Kemenlu juga membawa bantuan berupa uang saat mengunjungi rumahnya. Menurutnya, keluarga terakhir kali berkomunikasi dengan AA 20 tahun silam setelah AA menikah. “Tidak ada komunikasi, terakhir pas nikah pertama, ada 20 tahun kebelakang,” ucapnya.
Empud menuturkan, AA meninggalkan seorang anak perempuan yang baru berusia 16 tahun. Ia berharap ada bantuan biaya pendidikan untuk anak AA. “Maunya supaya anaknya ada bantuan-bantuan buat masa depan, (dia baru) 16 tahunan, masih bayi itu ditinggal ke Arab, dia dirawat di buyutnya. Katanya ada harapan mau sekolah atau mesantren,” ujarnya.
Empud mengaku sebelum anaknya dieksekusi mati sempat diberikan kabar oleh pemerintah bahwa anaknya tersandung kasus pembunuhan di Arab.
Diberitakan, dua WNI itu dieksekusi mati karena menjadi pelaku pembunuhan sesama WNI di Jeddah.
“Informasi rencana eksekusi AA dan NH diterima KJRI Jeddah sehari sebelumnya melalui Pengacara KJRI Jeddah,” kata Judha pada konferensi pers.