Hilangnya Mobil TAGANA Hibah Kemensos Menjadi Misteri Senin, 21/03/2022 | 11:28
Foto : Ilustrasi Unit Kemensos
PINRANG - Mobil Tagana bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Mobil tersebut dihibahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Pinrang pada 2014 namun hilang sejak 2019 lalu.
"Saya tak tahu di mana mobil itu. Yang jelas kan dengan tak adanya mobil tagana itu menyulitkan kami di lapangan," ungkap Koordinator Tagana Kabupaten Pinrang Andi Cahyadi, pada Jumat 11 Maret 2022 pekan lalu.
Mobil tersebut selama ini digunakan untuk mendistribusikan bantuan logistik. Mobil Tagana bernomor polisi B 9078 PSD tersebut sudah sejak lama dicari. Namun dia enggan berspekuasi keberadaan mobil tersebut. "Mobil itu untuk distribusi logistik ke daerah. Semenjak mobil tersebut tak ada, teman-teman kadang pakai mobil pribadi," keluhnya.
Mantan Kadinsos Pinrang Dituding Kuasai Mobil Tagana Pihak Dinsos Pinrang menduga mobil Tagana tersebut belum dikembalikan mantan Kadinsos Pinrang Hamka Mahmud. Bahkan pihaknya sudah bersurat dua kali namun tak digubris.
"Mantan Kadis Sosial, Pak Hamka Mahmud (yang menguasai mobil tagana). Kami sudah dua kali menyurati (Hamka) meminta itu mobil dikembalikan tapi sampai sekarang belum ada niat yang baik mengembalikan," ungkap Kadis Sosial Kabupaten Pinrang, M. Rusli, Jumat pekan lalu dikutip dari detiksulsel Senin (21/03/2022).
Namun Rusli menegaskan sebelum ia menjadi kadis, kendaraan tersebut telah dikuasai oleh Hamka, Kadis Sosial sebelumnya. Pihaknya pun mengaku sudah berusaha meminta pengembalian tapi tak kunjung ditanggapi. "Intinya kami sudah meminta ke Pak Hamka untuk kembalikan. Tapi tidak ada respon. Pak Sekda juga sudah memberikan intruksi ke Satpol PP untuk mencari mobil tersebut," bebernya.
Mobil Tagana Diklaim Tertahan di Bengkel. Mantan Kadinsos Pinrag, Hamka Mahmud angkat bicara soal hilangnya mobil Tagana ini. Dia mengklarifikasi mobil tersebut tidak dikuasainya. "Mobil itu ada di bengkel di Morowali (Sulawesi Tengah). Besok pun kalau mau ambil itu mobil saya temani. Asalkan bersedia bayar biaya bengkel karena rusak berat," ungkap Hamka Mahmud kepada detikSulsel, Jumat pekan lalu.
Dia menceritakan mobil tersebut awalnya rusak saat tim Tagana ke Masamba pada tahun 2019. Sepulang dari sana, mobil terpaksa diperbaiki di sebuah bengkel di Kabupaten Enrekang. "Biayanya saat itu sekitar Rp60 juta. Tapi waktu berjalan, saya bukan lagi Kadis. Jadi saya tidak punya lagi wewenang untuk menyelesaikan hal itu," beber Hamka yang kini berstatus pensiunan ASN.
Kemensos akhirnya menegur Dinsos Pinrang karena mobil Tagana atau Rescue Tactical Unit (RTU) yang dihibahkan Kemensos bermasalah. Mobil tersebut hilang karena dikuasai pihak lain. "Di dalam klausal perjanjian pinjam pakai antara Kemensos RI dan Pemkab Pinrang itu disebutkan pihak kedua atau Pemkab Pinrang yang menanggung pemeliharaan," ungkap Koordinator Subdit Tata Kelola Logistik Bencana (TKLB) Direktorat PSKBA Kemensos, Pantyo Nugroho Probokusumo kepada awak media ini.
Pantyo mengakui telah mendengar laporan tarik menarik mobil Tagana yang dipinjam pakai oleh Dinsos Pinrang. Ia kecewa Dinsos Pinrang tak mampu menyelesaikan permasalahan ini.
"Yang biasa terjadi itu rusak berat. Nah ini kami baru dengar ada kasus yang sampai tarik menarik begitu. Intinya ini di internal. Semestinya dapat segera diselesaikan," bebernya.(MA)