SAMARINDA - Warga heboh dengan kasus pembunuhan sadis yang dilakukan seorang pria bernama Bambang (35) terhadap adik iparnya M Fadillah (31) di Jalan Adam Malik II, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat (04/03/2022) sore.
Pembunuhan sadis yang dilakukan Bambang itu baru diketahui setelah warga mendapati M Fadilah sudah tewas bersimbah darah dengan banyak luka tikaman di sekujur tubuhnya.
Jasad korban ditemukan warga sudah tergeletak di dapur rumah bangsalan yang terletak di pinggir jalan tersebut.
Informasi dihimpun, sebelumnya warga sempat mendengar ada keributan antara korban dengan pelaku. Keduanya cekcok di dalam rumah. Namun warga tidak berani langsung mendekat ataupun mencoba melerai perkelahian. "Tidak ada yang berani mendekat karena permasalahan keluarga. Tahunya kami tadi ada mendengar keributan dari dalam rumah bangsalan itu. Tidak ada yang melihat, hanya mendengar saja," ungkap Mat Hose, salah satu warga di sekitar lokasi ketika dikonfirmasi oleh jpnn.com pada Jumat (04/03/2022) malam.
Mat Hose mengatakan warga bersama Ketua RT 03 baru berani menyambangi rumah pelaku setelah tidak lagi terdengar suara cekcok. Namun, warga hanya mendapati Bambang yang sedang duduk sembari mengisap rokok di ruang tamunya.
Warga menjadi curiga saat mendapati kondisi tangan Bambang yang dipenuhi bercak darah. Warga dan Ketua RT.03 kemudian mengecek isi rumah. Alangkah terkejutnya ketika korban ditemukan sudah tidak bernyawa tergeletak dengan kondisi mengenaskan bersimbah darah di ruang dapur.
Penemuan jasad korban ini dilaporkan warga ke petugas kepolisian. Tak berselang lama Jajaran Polsek Sungai Kunjang yang tiba di lokasi kejadian langsung mengamankan pelaku. Sementara Tim Inafis Satreskrim Polres Samarinda segera memasang police line guna melangsungkan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku enggak ke mana-mana, hanya di situ saja, duduk di ruang tamu. Sampai akhirnya datang polisi ramai-ramai, ada warga semua, ada ketua RT juga. Kemudian pelaku dibawa," terangnya.
Disinggung lebih lanjut mengenai sosok pelaku, Mat Hose mengaku tidak mengenal baik dengan pelaku. Pasalnya pelaku merupakan warga yang baru tinggal di rumah bangsalan tersebut. "Saya enggak kenal, cuman pernah lihat-lihat gitu aja. Baru tinggal beberapa bulan ini. Setahu Saya dia tinggal sama anak istrinya di sini. Kalau istrinya tadi enggak ada pas kejadian. Sepertinya lagi kerja tadi," ucapnya.
Sementara itu, Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang telah melakukan olah TKP langsung melakukan proses evakuasi. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie guna keperluan visum. Dari hasil pemeriksaan awal pada tubuh korban ditemukan sebanyak 35 luka tikaman.
Dengan perincian 2 tikaman di bagian kepala, 19 luka tikaman pada bagian tubuh depan, dan 14 luka pada tubuh bagian belakang.
"Dari hasil visum sementara, korban tewas akibat menderita banyak luka tikaman di sekujur tubuh korban. Saat lakukan olah TKP, kami mengamankan sejumlah alat bukti," ucap Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi di konfirmasi Jumat malam.
Disampaikan lebih lanjut bahwa kasus pembunuhan tersebut kini sudah ditangani Satreskrim Polresta Samarinda. Mengenai motif pembunuhan belum diketahui pasti. Hanya saja diduga dipicu permasalahan pribadi antara pelaku dan korban. Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Sena mengatakan penyidik masih berupaya mendalami keterangan dari pelaku.
"Yang jelas pelaku sudah kami amankan. Kami masih belum tahu motifnya dan masih kami dalami keterangan pelaku. Untuk informasi awal karena permasalahan pribadi. Nanti saya sampaikan kalau sudah jelas semuanya," pungkasnya.(AB)
(Sm/jpnn)
Komentar Anda :