Miris, Upah Bongkar Tak Berubah di Tengah Komoditas Naik, Buruh Kian Tercekik
Minggu, 06-03-2022 - 15:54:12 WIB
|
Foto : Saat Pekerja Membongkar di Ruko Pangkalan Kerinci |
PELALAWAN - Serikat Pekerja Niaga Bank Jasa dan Asuransi Bongkar Muat Pasar Pangkalan Kerinci (SP.NIBA-BMPP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau merasa terbebani dan resah atas meningkatnya harga bahan pokok saat ini.
Pasalnya, harga bahan pokok baik barang harian, bangunan dll setiap tahunnya mengalami kenaikan dan terus melonjak. Hal tersebut membuat masyarakat / kaum buruh khususnya merasa sangat terbebani.
Para pekerja buruh khususnya di Kecamatan Pangkalan Kerinci juga ikut merasakan imbasnya apalagi jika dibandingkan dengan upah bongkar yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi pada saat ini. Disamping itu tarif Upah Bongkar Muat Buruh Pangkalan Kerinci Belum ada Kenaikan
Semenjak diterbitkan tarif upah bongkar yang ditandatangani oleh PJ Bupati Pelalawan pada tahun 2009 hingga sampai saat ini belum ada perubahan.
" Kami sebagai pekerja bongkar muat buruh Kecamatan Pangkalan Kerinci sangat merasakan imbas dari kenaikan harga bahan pokok sementara upah bongkar muat tidak pernah lagi mengalami kenaikan. Sebab disinilah mata pencaharian kami sehari- hari," kata Zurwanto selaku sekretaris PUK SP.NIBA- SPSI Pangkalan Kerinci kepada wartawan busernews24.com Minggu (06/03/2022).
"Terkait upah bongkar belum ada kenaikan, kami berharap instansi terkait memperhatikan perihal tarif bongkar yang ada di wilayah Pangkalan Kerinci," tambahnya.
Lebih lanjut Zurwanto mengatakan, Serikat Pekerja ini berdiri dari tahun1980 dengan jumlah anggota seratusan orang, hingga sampai saat ini anggota buruh menggantung hidup di pekerjaan bongkar muat ini. Anggota pekerja SP.NIBA-SPSI ini mayoritas dari putra daerah pangkalan kerinci, jadi kami berharap kepada pihak pemerintah berikan kami solusi atas upah bongkar muat yang selama ini belum juga ada kenaikan ," pungkasnya.
Saat dikonfirmasi salah satu Pedagang di pangklan kerinci H.Rudi mengatakan,
"Saya selaku pedangang tetap mengikuti sebagaimana yang sudah diterapkan pemerintah berdasarkan tabel tarif yang sudah ditetapkan, selanjutnya saya meminta berdasarkan tabel yang ditetapkan ditempel agar pihak expedisi jelas dan tidak mengurangi dari harga tarif yang sudah ditetapkan,"ujarnya singkat.
"Dewan Pimpinan Cabang (DPC- SP.NIBA-SPSI) Kabupaten Pelalawan Radesman Nainggolan, SH mengatakan, Saya akan mencoba mempertemukan perwakilan pedagang pangkalan kerinci untuk membahas terkait upah bongkar muat pasar pangkalan kerinci di Disnaker Kabupaten pelalawan nantinya."
"Sebelumnya, pernah dibahas di kantor Disnaker Kabupaten Pelalawan, pada tanggal 17 Februari 2020 yang di tanda tangani Bupati Pelalawan 9 Maret 2020. Serikat Pekerja bersama Asosisai Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Pelalawan, namun dalam mediasi tersebut tidak melibatkan tentang upah bongkar secara keseluruhan," Ujar Nainggolan saat di konfirmasi
" kami akan segera secepatnya mempertemukan pedagang kerinci untuk membahas upah bongkar ini dan akan kami bahas di Disnaker pelalawan nanti," pungkasnya.(Tim/Jon)
Komentar Anda :