BMKG - Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Salah satu hal yang perlu diwaspadai saat terjadi gempa adalah munculnya tsunami.
Lalu, apa saja ciri-ciri gempa yang berpotensi tsunami? Berikut penjelasannya.
Ciri-ciri Gempa yang Berpotensi Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan informasi soal ciri-ciri gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami. Simak poin-poin di bawah ini.
1. Magnitudo gempa yang besar dengan durasi guncangan yang lama dan terasa seperti diayun-ayun
2. Lokasi episenter gempa bumi berada di laut
3. Mekanisme sesar/patahan merupakan patahan naik atau patahan turun
4. Kedalaman gempa bumi masuk kedalam kategori gempa dangkal
5. Tanda awal yang bisa dilihat jika gempa bumi tersebut berpotensi tsunami yaitu adanya perubahan muka air laut berupa surutnya air laut secara tiba-tiba.
BMKG sendiri telah menggunakan pemodelan menggunakan aplikasi TOAST untuk mengetahui wilayah mana saja yang berpotensi terdampak tsunami saat terjadi gempa bumi. Hal ini dikarenakan ada beberapa kasus di mana gempa bumi berpotensi tsunami, tetapi tidak memiliki karakteristik yang disebutkan sebelumnya.
Informasi ini bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal atau sedang berada di pesisir pantai ketika terjadi gempa bumi. Maka dari itu, segera melakukan evakuasi mandiri dengan menuju ke tempat yang lebih tinggi agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Cara Menghadapi Gempa Bumi
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan apabila kita terjebak dalam situasi gempa bumi. Berikut informasinya.
1. Bila berada di dalam rumah :
-Jangan panik dan jangan berlari keluar
- Berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur
- Jauhi rak buku, lemari. dan kaca jendela.
- Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
2. Bila berada di luar ruangan :
-Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya
- Usahakan mencapai daerah yang terbuka
- Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
3. Bila berada di dalam ruangan umum:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang
- Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela, dan sebagainya.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan:
- Segera berhenti di tempat yang terbuka
- Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
5. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mal:
- Jangan menyebabkan kepanikan
- Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
6. Bila sedang berada di dalam lift :
- Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat
- Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
- Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
7. Bila sedang berada di dalam kereta api:
- Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
- Bersikap tenanglah dengan mengikuti penjelasan dari petugas kereta
- Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
8. Bila sedang berada di gunung/pantai:
- Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
- Di pesisir pantai, bahayanya tsunami bisa datang. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
9. Dengarkan informasi :
- Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar.
- Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
(Sm/obnews.co)
Komentar Anda :