Diduga Proyek Siluman, Kualitas Aspal Desa Pejambon Patut Dipertanyakan
Sabtu, 17-08-2024 - 20:45:40 WIB
|
Foto : Proyek Jalan Dukuh Pejambon Gunung Desa Pejambon Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang tampak retak dan sompel |
BATANG - Proyek rekonstruksi pengaspalan jalan yang terletak di Dukuh Pejambon Gunung Desa Pejambon Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang menjadi sorotan masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, hanya berjarak 4 hari selesai pengerjaan, jalan tersebut sudah mulai rusak atau retak-retak bahkan sampai berlubang dan terkelupas. Parahnya, ada yang sudah ditumbuhi rumput di beberapa titik.
Jalan yang sudah ditumbuhi rumput
Di lokasi proyek juga tidak ditemukan papan informasi kegiatan, sehingga membuat masyarakat menduga bahwa proyek tersebut adalah proyek siluman dikarenakan tidak diketahui sumber anggarannya dari mana. Akibatnya, tidak bisa maksimal dalam menjalankan pengawasannya.
Hasil pantauan awak media di lapangan pada Kamis (15/08/2024), bahwa retaknya jalan pengaspalan yang terletak di Desa Pejambon Kecamatan Warungasem tampak asal-asalan. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui pasti kapan rusaknya jalan aspal tersebut, yang pasti dirinya sebagai warga setempat merasa kecewa dengan kondisi jalan yang baru diaspal tersebut.
“Aspal baru selesai dikerjakan belum ada seminggu kok sudah ditumbuhi rumput. Apakah sistem pemadatannya kurang? atau ada material yang kurang sehingga rumput saja bisa tumbuh melalui rongga-rongga aspal. Ada lebih parahnya lagi sudah ambles dan sompel, ” pungkas warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Kepala Desa Pejambon Sopyan, saat dikonfirmasi di Balai Desa mengatakan bahwa anggaran tersebut bersumber dari APBD TA 2024.
“ Memang betul ada pembangunan aspal jalan yang baru selesai dikerjakan 4hari. Anggaran tersebut dari Bantuan Keuangan Kabupaten dan yang mengerjakan pun dari rekanan serta tidak adanya papan informasi kegiatan," jelas Sopyan.
Camat Warungasem, Darsono
Di hari yang sama tim media bergerak menemui Camat Warungasem di ruang kantornya.
"Saya akan koordinasi dengan kepala desa dan meminta penjelasan terkait laporan dari awak media yang menemukan temuan tersebut di lapangan dan akan melakukan pembinaan kepada kepala desa tersebut supaya melakukan perbaikan". pungkas Camat Darsono.
Di tempat terpisah, M.Mifta khs Ketua DPP Lembaga Garda Radjawali (LGR) sangat menyayangkan sekali atas kejadian tersebut.
”Saya mengajak semua elemen masyarakat ikut andil peran dalam pengawasan pembangunan yang menggunakan anggaran negara dan saya akan berkoordinasi dengan inspektorat Kabupaten Batang dan APH tekait supaya ada tindak-lanjut dan memeriksa proyek tersebut agar jelas supaya tidak ada kejanggalan," pungkasnya kepada awak media. (Tim)
Komentar Anda :