Kembali jadi Sorotan, Kadiskes Pelalawan Panggil Seluruh Staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 serta 5 Kapus Lainnya
Selasa, 17-09-2024 - 16:28:11 WIB
Foto : Kadiskes Pelalawan Asril/ Puskesmas Pangkalan Kuras 1
TERKAIT:
   
 

PELALAWAN - Lagi-lagi, Puskesmas Pangkalan Kuras 1 jadi Sorotan. Pasalnya, warga Lubuk Terap Arpandi, merasa kesal atas tindakan oknum Petugas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pangkalan Kuras 1 Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau yang diduga tidak segera melakukan penanganan terhadap cucunya yang baru saja digigit seekor Kera dan malah bersikeras meminta uang terlebih dahulu sebagai biaya transportasi pengambilan vaksin, pada Senin, (16/09/2024) pagi.


Sekira pukul 10.00 WIB dengan tergopoh-gopoh Budi (nama samaran) (3) dibawa oleh neneknya ke Puskesmas Pangkalan Kuras 1 karena baru saja digigit seekor Monyet/Kera. Sesampainya di Puskesmas, pasien langsung menuju IGD untuk mendapatkan perawatan. Setelah Petugas/Perawat datang, pasien diminta untuk membayar uang sebesar Rp 150.000 dengan alasan untuk biaya pengambilan vaksin.


Hal itu disampaikan Kakek korban, Arpandi kepada awak media pada Senin (16/09). Arpandi menjelaskan pada saat itu istrinya terburu-buru dan panik dengan kondisi cucunya sehingga lupa membawa uang.
"Namanya orang itu (keluarga korban) terburu-buru, ya kan ngga bawa duit, ya kan," kata Arpandi.


Kakek korban Arpandi menjelaskan bahwa pihak Puskesmas meminta uang tersebut adalah untuk biaya pengambilan vaksin dikarenakan vaksin tersebut diambil dari Kota Pangkalan Kerinci.
"Pihak Puskesmas tadi cerita, ini pengobatannya gratis pak, cuma biaya ngambil obat Vaksinnya ke Kerinci katanya yang bayar. Alasan orang tu kayak gitulah," jelasnya lagi.


Menurut keterangan Arpandi, kemudian istrinya memohon kepada petugas untuk mengambil tindakan terhadap cucunya, namun petugas Puskesmas Pangkalan Kuras 1 itu bersikeras meminta uang terlebih dahulu.
"Kami bayar buk, dibilang orang rumah, itulah dipinjamkan duit dulu, dibayar baru diurusi," jelas Arpandi.


Arpandi merasa kesal atas tindakan oknum Petugas Puskesmas Pangkalan Kuras 1. Bukannya segera mengambil tindakan untuk cucunya, oknum Petugas Puskesmas malah meminta uang terlebih dahulu dengan alasan untuk menebus obat.
"Saya marahnya tadi apa, bukannya diurusin yang sakit, minta biaya duit dulu dia 150.000 baru diurusinnya yang sakit. Kan yang nggak-nggak aja kayak gitu,"


"Udah biru tangannya ngga ditangani, minta biaya duit dulu dia 150.000, saya pun pas lagi kerja pulak tadi kan ditelpon sama orang rumah," terang Arpandi.


Kepala Puskesmas Pangkalan Kuras 1 Siti Aisyah, saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp perihal prosedur pelayanan dan penanganan pasien yang tergolong dalam kondisi darurat dan apakah mekanismenya harus membayar uang terlebih dahulu baru mendapatkan penanganan.
"Waalaikum salam pak baik pak saya sudah panggil PJ Program nya dan hari ini dipanggil juga sama pak Kadis, trimakasih info nya,"jelas Kapus, Selasa (17/09/2024)


"Mohon maaf pak kebetulan hari Senin saya lagi terapi. Jadi hari ini mau saya panggil tapi semalam saya sudah hubungi via telp," pungkasnya.


Tak puas atas keterangan Kapus, awak media mendatangi Puskesmas Pangkalan Kuras 1.
Ditemui di ruang kerjanya, awak media menemui Kepala Puskesmas Pangkalan Kuras 1,Siti Aisyah dan Penanggung Jawab Program untuk meminta keterangan terkait biaya yang diminta kepada pasien pada kasus pasien digigit hewan.


Penanggung Jawab Program menjelaskan bahwa biaya yang diminta kepada pasien adalah untuk biaya transportasi pengambilan obat. Pada saat pasien berobat, stok lama masih ada, sedangkan biaya yang dipungut dari pasien adalah untuk biaya pengambilan obat berikutnya.


"Untuk pengambilan obat itu hanya ada di Kabupaten, tapi tidak ada pendistribusian ke mari. Kalau memang dari saya sendiri pak, saya dapat apa dari sini pak,"terang PJ Program Puskesmas Pangkalan Kuras 1.


"Bukan kami mau pungli itu tidak pak. Jadi saya menjemput vaksin itu kan butuh transportasi, atau bapak sendiri yang mau ngasih saya uang," kata Penanggung Jawab Program sambil sedikit emosi disambut Kapus yang mencoba menenangkan PJ Program.


Sambung Kapus, "Jadi kalau kasusnya hanya 1 atau 2, minimal 5 lah kami dapat satu bulan kami bisa titip sambil mengantar laporan, sambil merujuk pasien boleh dititip, tapi kadang-kadang satu bulan kasus ada 19. Nah habis itu mereka kadang setelah digigit 3 hari mereka udah datang ke sini. Stok yang ada tetap kami kasihkan. Nah berikutnya kan tentu kami ngambil satu kali gigit itu kan 4 vaksinnya. Mereka tidak bayar vaksinnya, kalau mereka datang ke sini tetap kami layani bersihkan luka sesuai dengan prosedur rabies. Kemudian kami edukasi untuk vaksinnya," timpal Siti.


Sementara itu, Asril, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan saat dikonfirmasi awak media perihal kasus pasien digigit hewan menjelaskan bahwa ia telah melakukan pertemuan dengan seluruh staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 dan 5 Kapus lainnya.
"Saya baru aja pertemuan dengan seluruh staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 dan 5 Kapus lainnya," kata Asril.


"Intinya tidak ada biaya apapun terhadap pelayanan Puskemas di Kabupaten Pelalawan dengan alasan apapun karena sangat jelas aturannya bahwa Puskesmas gratis," jelas Kadiskes Asril kepada awak media via WhatsApp. (PW. FRN)




 
Berita Lainnya :
  • Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati, Hambali Siap Membangun Kabupaten Kampar Lebih Baik
  • 22 dari 25 Propemperda Direncanakan Akan Diproses pada 20 November 2023
  • Di Hari Jadi Ke-73 Humas Polri: Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Berikan Apresiasi
  • Pj Ketua TP PKK Dya Sugito Harap Program Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Berkelanjutan
  • Tak Terbendung, Masyarakat Kenegerian Kari Penuhi 12 Tenda Demi SDM
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Resmi Dilantik Sebagai Pj Bupati, Hambali Siap Membangun Kabupaten Kampar Lebih Baik
    02 22 dari 25 Propemperda Direncanakan Akan Diproses pada 20 November 2023
    03 Di Hari Jadi Ke-73 Humas Polri: Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Berikan Apresiasi
    04 Pj Ketua TP PKK Dya Sugito Harap Program Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Berkelanjutan
    05 Tak Terbendung, Masyarakat Kenegerian Kari Penuhi 12 Tenda Demi SDM
    06 Terima Aksi Demo Tolak Tambang Laut Batu Beriga Begini Penjelasan Pj Gubernur Sugito
    07 Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Pelalawan Resmi Dilantik
    08 "Mapan" Pasangan Mulkan -Ramadian Menghadiri Podcast Serumpun Sebalai
    09 Pjs Bupati Siak Lepas Kontingen Siak, Ikuti FASI ke- 12 Tingkat Nasional di Bekasi
    10 17 Paguyuban Jawa di Riau Siap Menangkan Paslon Suwai di Pilgubri 2024
    11 Pjs Bupati Siak Beri Penghargaan Bagi Pemuda Berprestasi di Hari Peringatan Sumpah Pemuda
    12 Kebakaran Meluas, 4 Heli Water Bombing Dikerahkan Bantu Padamkan Kathutla di Riau
    13 DPRD Riau Resmi Bentuk Lima Komisi, Ini Daftar Anggota Lengkapnya
    14 Berada di Urutan ke-9, Paslon Nasarudin-Abu Bakar Ajak Masyarakat Turunkan Kemiskinan di Pelalawan
    15 Tingkat Kemiskinan Bulukumba Semakin Rendah, Pengangguran Terbuka Terendah di Sulsel
    16 Semarak Berbagai Kegiatan Perlombaan di Mako PP MPW Babel dalam Rangka HUT PP ke-65 Tahun
    17 Kong-Rey Bikin Riau Kegerahan, Hujan Ditunda Lagi!
    18 PWI Riau Kompak Sambut HPN 2025 dengan Ragam Kegiatan
    19 Pj Ketua TP PKK Dya Sugito Lari Bersama Ribuan Pelari di TNI Babel Run 2024
    20 Debat Pertama Paslon Gubri Akan Digelar 29 Oktober
    21 Anniversary BCC Chapter Riau ke-4, Fokus ke Depan, Patah Tumbuh Hilang Berganti
    22 Tekankan Pentingnya Pendeteksian Kanker Payudara dan Serviks Sejak Dini, Ketua TP-PKK Provinsi Riau Buka Kegiatan Seminar
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Busernews24.com | Situs Berita Aktual Terpercaya